Sebagian orang tidak menyadari
bahwa melamin berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Uji produk YLKI
bersama UI terhadap 10 jenis merek menunjukkan, tak semuanya memenuhi
food grade. Artinya ada produk2 yang mengandung zat berbahaya
formaldehid yang berpindah ke makanan akibat proses pengolahan makanan
(dipakai untuk menyimpan sayur panas). Akumulasi formalin yang tinggi
dalam tubuh akan menyebabkan berbagai keluhan, seperti iritasi lambung
dan kulit, muntah, diare, serta alergi. Bahkan bisa menyebabkan kanker,
karena formalin bersifat karsinogenik.
Uji sederhana untuk memastikan apakah perangkat makan kita memenuhi food grade, dapat dilakukan dengan cara :
1.
Uji bakar sederhana. Bakarlah ujung melamin dengan lilin selama 20
detik. Jika tercium gas formaldehid yang menyengat, berarti tidak
memenuhi food grade.
2. Uji rebus. Rebus melamin selama 30 menit
sampai satu jam. Jika melamin berubah bentuk, meliuk bahkan rapuh dan
mencair, uap menyebabkan mata perih, batuk dan mual, berarti melamin
tersebut tidak memenuhi food grade.
Di Indonesia belum diterapkan
standar penggunaan plastik, berbeda dengan negara Jepang yang telah
menerapkan standar penggunaan plastik. Plastik bukanlah sesuatu yang
perlu dikhawatirkan, asalkan kita mengetahui cara berinteraksi dengan
benar dan selektif maka hidup kita akanlebih aman dan sehat.
(sumber : Muzaki Feb-No.14 dan Mar-15 Th.2008)
